Analisis Distribusi DB Dan Respons Frekuensi Pada Sistem Tata Suara Indoor Dan Outdoor: Studi Kasus Penerapan Alat Alat Musik Dan Juga Sound
by Anggi Zefanya in Circuits > Audio
38 Views, 1 Favorites, 0 Comments
Analisis Distribusi DB Dan Respons Frekuensi Pada Sistem Tata Suara Indoor Dan Outdoor: Studi Kasus Penerapan Alat Alat Musik Dan Juga Sound

Panggung Outdoor
Abstrak
Artikel ini membahas analisis distribusi tekanan suara (Sound Pressure Level - SPL) dalam satuan desibel (dB) dan respons frekuensi pada sistem tata suara yang digunakan dalam dua kondisi ruang berbeda: indoor dan outdoor. Komponen utama yang dianalisis meliputi amplifier, subwoofer, dan tweeter dalam konteks penerapannya pada panggung musik. Studi ini bertujuan memberikan pemahaman teknis dalam merancang sistem suara berkualitas dengan mempertimbangkan kondisi akustik ruang dan posisi speaker. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa distribusi SPL dan respons frekuensi sangat dipengaruhi oleh karakteristik ruang dan konfigurasi sistem, sehingga pengaturan yang tepat menjadi kunci keberhasilan performa tata suara.
1. Pendahuluan
Kualitas suara menjadi komponen penting dalam penyelenggaraan acara musik. Dalam proses perancangannya, penting untuk mempertimbangkan bagaimana suara tersebar (SPL) dan bagaimana setiap frekuensi direspons oleh ruang dan sistem speaker. Ruangan tertutup sering kali menghadapi masalah resonansi dan pantulan suara, sedangkan ruang terbuka membutuhkan output daya lebih besar agar suara dapat menjangkau seluruh area.
Komponen seperti amplifier, subwoofer, tweeter, dan instrumen seperti drum, gitar, bass, dan keyboard memainkan peranan vital dalam distribusi suara yang merata dan seimbang. Studi ini dilakukan untuk memberikan analisis terukur atas distribusi dB dan rentang frekuensi dalam penggunaan sistem suara di dua kondisi ruang yang berbeda.
2. Teori Dasar



2. Teori Dasar
a. Sound Pressure Level (dB)
SPL adalah pengukuran kekuatan suara yang dihasilkan oleh sumber dan diterima di titik tertentu, dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Penurunan SPL mengikuti hukum logaritmik: setiap kali jarak dari sumber digandakan, SPL turun sekitar 6 dB di ruang terbuka.
b. Respons Frekuensi
Merujuk pada rentang frekuensi yang mampu direproduksi oleh speaker, subwoofer menangani frekuensi rendah (20–200 Hz), tweeter untuk tinggi (2.000–20.000 Hz), dan speaker midrange untuk frekuensi menengah.
c. Komponen Utama
- Amplifier: Meningkatkan daya sinyal audio.
- Subwoofer: Menghasilkan frekuensi bass.
- Tweeter: Menyampaikan frekuensi tinggi dengan presisi.
- Drum, gitar, bass, keyboard: Sumber utama suara musik yang memiliki rentang frekuensi berbeda-beda dan memengaruhi kebutuhan distribusi speaker.
Perbedaan Akustik Indoor Vs Outdoor


- Indoor: Memiliki banyak pantulan yang memengaruhi SPL dan respons frekuensi.
- Outdoor: Lebih natural dan rata, namun daya suara cepat hilang karena minim pantulan.
3 Metologi

Lokasi Pengujian:
- Ruang indoor: Studio berukuran 5m x 5m.
- Area outdoor: Lapangan terbuka 20m x 30m.
Peralatan:
- SPL meter digital
- Mikrofon pengukuran
- Software REW (Room EQ Wizard)
- Amplifier 2x500W, 2 speaker aktif 3-way, 2 subwoofer 12”, 2 tweeter horn
- Instrumen: Drum set, gitar elektrik, bass elektrik, keyboard
Langkah Pengujian:
- Menyusun sistem suara di dua lokasi.
- Mengukur SPL dan respons frekuensi di beberapa titik.
- Menganalisis distribusi berdasarkan jarak dan posisi speaker.
- Membandingkan hasil indoor vs outdoor.
- Membandingkan hasil indoor vs outdoor.
Hasil Dan Pembahasan

a. Distribusi dB
- Indoor: SPL tertinggi mendekati 105 dB di dekat speaker, dengan fluktuasi besar akibat pantulan. Distribusi tidak merata.
- Outdoor: SPL 110 dB di depan speaker, menurun bertahap ke 85 dB di belakang. Distribusi lebih konsisten.
b. Respons Frekuensi
- Indoor: Terdapat lonjakan pada frekuensi 60–97 Hz akibat mode ruangan.
- Outdoor: Respons lebih flat dan natural, namun kehilangan kekuatan bass di jarak jauh.
c. Efektivitas Komponen
- Subwoofer sangat efektif untuk menambah impact suara.
- Tweeter penting untuk kejernihan vokal dan instrumen.
- Amplifier yang cukup kuat sangat diperlukan, terutama untuk ruang terbuka.
- Alat musik memberi kontribusi signifikan terhadap dinamika rentang frekuensi yang harus direspons oleh sistem.
Kesimpulan
5. Kesimpulan
Sistem tata suara memberikan performa yang berbeda tergantung pada karakteristik ruang. Di ruang tertutup, pantulan dinding menyebabkan fluktuasi SPL dan respons frekuensi yang tidak merata. Sementara itu, di ruang terbuka, penyebaran suara lebih konsisten meskipun tenaga suara cepat berkurang karena tidak ada pantulan. Komponen seperti amplifier, subwoofer, dan tweeter memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keseimbangan suara. Alat musik panggung juga memengaruhi profil akustik, khususnya pada frekuensi rendah dan menengah. Oleh karena itu, perancangan sistem tata suara harus mempertimbangkan kondisi ruang, jenis alat musik, dan konfigurasi peralatan guna mencapai kualitas suara yang optimal.
Daftar Pustaka
Toole, F. E. (2008). Sound Reproduction: The Acoustics and Psychoacoustics of Loudspeakers and Rooms. Focal Press.
Everest, F. A., & Pohlmann, K. C. (2015). Master Handbook of Acoustics (6th ed.). McGraw-Hill Education.
Davis, D., & Jones, E. (1989). Sound System Engineering (2nd ed.). Howard W. Sams & Co.
Ballou, G. (Ed.). (2015). Handbook for Sound Engineers (5th ed.). Focal Press.
Wibowo, S. (2012). Dasar-dasar Akustik dan Aplikasinya dalam Perancangan Ruang Suara. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hidayat, T. (2016). Teknik Tata Suara untuk Pertunjukan dan Produksi Musik. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.